Daryono,
seorang guru di SMP Muhammadiyah 1 Adiwerna (Musawerna), telah menempuh
perjalanan panjang dalam upayanya menjaring siswa baru yang berprestasi untuk
tahun ajaran 2024/2025. Dalam perjalanan yang ke-35 kalinya ini, Daryono
mendapati dirinya berada di Desa Gumelar, sebuah desa kecil di Kecamatan
Adiwerna.
Di
desa tersebut, ia bertemu dengan seorang nenek yang sedang sibuk menyiapkan
kertas pembungkus tempe. Nenek itu, meski telah tua dan hidupnya dipenuhi
dengan berbagai tantangan, tetap tekun dan sabar. Suaminya sudah lama
meninggal, dan kini ia harus merawat cucunya seorang diri. Salah satu cucunya,
Faqih, baru saja lulus dari SMK di Tegal dan sedang mencari pekerjaan.
Nenek
Faqih adalah sosok yang gigih dalam menjaga kemurnian akidah dan melindungi
cucu-cucunya dari pengaruh negatif. Meskipun usia sudah senja dan kakinya tidak
lagi sekuat dulu, nenek ini tetap teguh memegang prinsip hidup yang kokoh.
Daryono merasa sangat terkesan dengan keteguhan hati nenek tersebut dan banyak
belajar dari pertemuan mereka.
"Kata-kata
nenek adalah pelajaran hidup yang tak ternilai," pikir Daryono. Nenek
selalu menekankan pentingnya pendidikan dan akhlak yang baik. "Pendidikan
adalah investasi terbaik untuk masa depan. Jangan pernah menyerah pada keadaan,
tetaplah berusaha dan berdoa," kata nenek dengan penuh keyakinan.
Petuah
nenek memberikan semangat baru bagi Daryono. Ia merasa mendapatkan kekuatan
untuk melanjutkan misinya menjaring siswa baru yang berprestasi. Dengan
semangat yang diperbarui, Daryono bertekad untuk terus bekerja keras demi masa
depan generasi muda di SMP Muhammadiyah 1 Adiwerna.
Perjalanan
ini, meskipun penuh dengan tantangan, memberikan Daryono pandangan yang lebih
luas tentang makna pengabdian dan keteguhan hati. Ia menyadari bahwa setiap
langkah dan upaya yang ditempuh, selalu ada hikmah yang bisa dipetik. Petuah
dari nenek di Desa Gumelar bukan hanya menjadi inspirasi bagi Daryono, tetapi
juga menjadi motivasi untuk terus berjuang demi pendidikan yang lebih baik.
Dengan
semangat yang berkobar, Daryono melanjutkan perjalanannya. Ia yakin, dengan
keteguhan hati seperti yang ditunjukkan oleh nenek dari Desa Gumelar, ia akan
mampu menjaring siswa baru yang tidak hanya berprestasi secara akademik, tetapi
juga memiliki akhlak yang baik. Inilah yang menjadi tujuan utama Daryono dalam
perjalanannya mencetak generasi yang unggul dalam ilmu dan akhlak, serta siap
menghadapi masa depan dengan bekal yang cukup. (Perjalanan Penjaringan Peserta Didik Berprestasi)