Table of Content

KURIKULUM PROGRAM P5: MEMBANGUN PESERTA DIDIK MANDIRI DAN MENGHINDARI GENERASI STRAWBERRY




Oleh; Daryono, S.Pd.I., M.Pd

Kepala SMP Muhammadiyah Adiwerna Tegal 


Kurikulum Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang diterapkan di sekolah-sekolah Indonesia memiliki tujuan yang sangat mulia dan strategis dalam membentuk peserta didik yang mandiri dan tangguh. Kurikulum ini dirancang untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong, kemandirian, kebinekaan global, beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, bernalar kritis, serta kreatif dalam diri peserta didik (https://pusatinformasi.guru.kemdikbud.go.id/hc/id/articles/14145044257945-Pengertian-dan-Penerapan-Profil-Pelajar-Pancasila). Dengan fokus yang lebih pada pengembangan karakter dan kompetensi, P5 diharapkan mampu menghindarkan generasi muda dari stigma "generasi strawberry" yang rapuh dan mudah menyerah.

 

Kemandirian dalam Pembelajaran

Program P5 mendorong peserta didik untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran, baik di dalam maupun di luar kelas. Pendekatan pembelajaran yang bersifat partisipatif dan kolaboratif memungkinkan siswa untuk mengambil inisiatif, bekerja sama dalam tim, serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Hal ini penting untuk membangun sikap mandiri, di mana siswa tidak hanya bergantung pada guru atau orang tua, tetapi juga mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara mandiri.

 

Pendidikan Karakter yang Kuat

Salah satu aspek utama dari P5 adalah penguatan pendidikan karakter (Gumilar, E. B. G., & Permatasari, K. G. (2023). Penerapan Profil Pelajar Pancasila dalam Pembelajaran Kurikulum Merdeka Pada MI/SD. Al - Azkiya : Jurnal Ilmiah Pendidikan MI/SD, 8(2), 169 - 183. https://doi.org/10.32505/azkiya.v8i2.6908). Melalui berbagai proyek dan kegiatan yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila, siswa diajarkan pentingnya integritas, tanggung jawab, dan etos kerja yang tinggi. Pendidikan karakter yang kuat ini diharapkan dapat membentuk peserta didik yang tidak mudah menyerah, tangguh menghadapi tantangan, dan mampu beradaptasi dengan perubahan. Ini adalah karakteristik yang sangat kontras dengan generasi strawberry yang dikenal rapuh dan mudah stres.

 

Penanaman Nilai Gotong Royong

Program P5 juga menekankan pentingnya gotong royong dan kebinekaan. Dengan belajar untuk bekerja sama dan menghargai perbedaan, siswa akan tumbuh menjadi individu yang toleran, mampu bekerja dalam tim, dan memiliki keterampilan sosial yang baik. Nilai-nilai ini penting untuk membentuk masyarakat yang harmonis dan saling mendukung, mengurangi sifat egois dan individualistis yang seringkali menjadi ciri dari generasi strawberry. Sedangkan menurut Prof. Rhenald Kasali dalam bukunya dan dalam salah satu kesempatan kuliah online melalui streaming youtube beliau, "strawberry generation adalah generasi yang penuh dengan gagasan kreatif tetapi mudah menyerah dan gampang sakit hati". https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-pekalongan/baca-artikel/14811/Generasi-Strawberry-Generasi-Kreatif-Nan-Rapuh-dan-Peran-Mereka-Di-Dunia-Kerja-Saat-Ini.html

 

Persiapan Menghadapi Dunia Nyata

Melalui pendekatan proyek yang relevan dengan dunia nyata, P5 membantu siswa untuk memahami dan mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam konteks kehidupan sehari-hari. Ini tidak hanya membuat pembelajaran lebih bermakna tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di dunia kerja dan kehidupan sosial. Dengan keterampilan dan pengetahuan yang praktis, siswa akan lebih siap dan percaya diri menghadapi masa depan, menjauhkan mereka dari karakteristik generasi strawberry yang cenderung kurang siap menghadapi realitas kehidupan.


Secara keseluruhan, kurikulum Program P5 memiliki potensi besar untuk membentuk peserta didik yang mandiri, tangguh, dan berkarakter kuat. Dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila dan keterampilan hidup yang esensial sejak dini, kita dapat berharap bahwa generasi mendatang akan menjadi generasi yang tidak hanya sukses secara akademis tetapi juga mampu berkontribusi positif bagi masyarakat dan negara.



Post a Comment